Thursday 14 August 2014


SD Islam Terpadu An-Najma 
Perumahan Grand Cikarang City , Cikarang , Jawa Barat , Indonesia 17530


Indah terangkum dalam memoriku tentang indahnya kebersamaan bersama kalian semua .
Kalian mengajarkan miss rahma tentang arti kesabaran dan keceriaan .
Tak akan pernah terlupa setiap butir pelajaran yang telah miss rahma dapat dari kalian . 
Miss rahma hanya meminta padaNYA , semoga kalian menjadi anak - anak yang sukses dunia dan akhirat . 
Miss rahma akan selalu berusaha menemani , membimbing kalian mengarungi hari - hari kalian yang indah :* 

Wednesday 13 August 2014

TIPS MENJADI GURU PROFESIONAL 
 
Dalam peradaban yang makin kompetitif ini tuntutan untuk semakin profesional dan memiliki kompetensi yang handal adalah sebuah keharusan.

Guru adalah peran yang sangat penting dalam peradaban manusia. Guru menjadi pencetak generasi penerus umat manusia. Guru mengajar dengan asal-asalan dan tidak profesional beresiko menghasilkan generasi penerus yang rusak dan selanjutnya akan menghancurkan peradaban masyarakat. Sehingga guru yang profesional mutlak diperlukan.

Jika tidak maka akan tergerus roda jaman, terutama guru sebagai 'agen of change' bagi siswanya, diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menghadapi tuntutan hidup di masa depannya kelak (life skill).

Bayangkan apa yang bakal terjadi pada siswa kalau mereka tidak mempercayai gurunya lantaran guru bersangkutan dianggap tidak kompeten dan profesional. Guru bersangkutan tidak dihormati siswa tidak tuntas dalam pengembangan proses pendidikannya, sehingga karakter mereka menjadi karakter yang merugikan.

Di bawah ini beberapa kiat menjadi guru profesional  sebagai berikut:

Mengerti tuntutan perubahan harapan masyarakat  yang penuh dengan kompleksitas permasalahan, memahami gaya hidup dan perilaku siswa, mengembangkan wawasan dan kompetensi keilmuan, serta mengeliminasi kendala dan hambatan yang ada dalam diri maupun lingkungan sekitar.

Memiliki semangat untuk memberi inspirasi kepada rekan kerja sesama pendidik dan siswa untuk menumbuhkembangkan mutu daya saing, mengenali 'resources' dan memanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan  daya kreativitas siswa.

Menggunakan kebutuhan dan harapan masyarakat akan manfaat pendidikan sebagai pedoman menjalankan kehidupan profesional sebagai seorang guru/pendidik.

Mengembangkan konsep pembelajaran yang relevan tentang karakter dan kompetensi yang dibutuhkan siswa untuk masa depannya.

Membangun citra positif sebagai seorang pendidik yang berketeladanan, mampu menumbuhkan motivasi dan inspirasi peserta didik serta memiliki etos, kredibilitas dan integritas sebagai seorang pendidik.

Mengembangkan inovasi dan strategi pembelajaran dengan menggali sumber dan media belajar serta memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dengan cara yang luar biasa dan kreatif.

Memiliki interpersonal skill sebagai wujud dari implementasi kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial seorang pendidik guna membangun semangat berprestasi dalam diri peserta didik.

Meningkatkan pelayanan prima pendidikan melalui upaya peningkatan potensi dan karakter siswa secara individual, memiliki kecakapan empati serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada peserta didik.

Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran secara berkesinambungan dengan pengukuran efektivitas kegiatan pembelajaran lebih nyata dan akurat,serta berani menerima kritikan dan bersedia melakukan perbaikan mutu kegiatan belajar dan mengajar.

Dapat membuktikan efektivitas dan kemanfaatan pembelajaran dalam bentuk kompetensi dan karakter yang menjadi integritas dan identitas siswa.
Setiap pendidik memiliki kompetensi dan potensi untuk menjadi guru profesional  dengan menyatu padukan kecerdasan, kreativitas dengan imajinasi yang dimilikinya, menjadi guru yang baik dan menyenangkan, guna menciptakan suasana pembelajaran efektif yang disukai, berharga dan bermakna oleh peserta didik untuk dapat membangkitkan kompetensi dan karakter siswa.

**Sumber: edukasiwae.blogspot.com

Pro dan Kontra Kurikulum 2013

Jakarta - Kurikulum 2013 mulai diterapkan sejak Senin (15/7) setelah sebelumnya menuai banyak pro-kontra dari pengamat, guru, maupun orangtua murid.
"Ibarat pertandingan sepak bola, mereka yang menolak kurikulum baru itu penonton, sedangkan pemain dan wasit dapat menerimanya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh dalam sebuah pertemuan dengan guru PGRI se-Jatim, Sabtu (18/5) seperti dilansir dari Antara.
Cukup bisa dibenarkan jika melihat komentar Darmaningtyas, pengamat pendidikan yang merupakan salah satu anggota tim perumus kurikulum 2013, yang juga dilansir dari Antara.
"Kurikulum 2013 itu sendiri bukan sesuatu yang baru, karena merupakan kombinasi dari cara belajar siswa aktif (CBSA) dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)," ujarnya.
"CBSA itu mengajarkan murid bersikap kritis, tapi orang tua belum siap. Ketika murid bersikap kritis, seringkali justru memicu benturan dengan orang tua yang masih bersikap konservatif," tutur Darmaningtyas.
Hal yang sama, menurut dia, juga melingkupi penerapan Kurikulum 2013 yang sebenarnya lebih disebabkan oleh ketidaksiapan guru, karena mayoritas guru baru memahami KTSP, tapi tiba-tiba ada rencana perubahan menjadi Kurikulum 2013.
"Karena itu, perlu waktu agar semuanya siap, saya kira hal itu lebih baik daripada nanti ada masalah baru," tutur pria yang akrab dipanggil Tyas itu.
Catatan yang hampir sama datang dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur.
"Para pengajar belum tersentuh dengan kurikulum baru (2013). Guru yang mata pelajarannya hilang atau disatukan butuh waktu untuk penyesuaian dengan penerapan kurikulum tersebut," ujar Ketua PGRI Jatim, Ichwan Sumadi di Surabaya (2/5).
Catatan selanjutnya adalah sistem evaluasi melalui ujian nasional (UN) yang dinilai terlalu kognitif, padahal kurikulum 2013 sendiri menampung tiga aspek: kognitif, perilaku, dan keterampilan.
"Saya setuju UN, tidak dimaksudkan untuk penentu kelulusan, tapi hanya sebagai alat pemetaan kualitas dan hanya menjadi milik pemerintah. Kalau kurikulum baru diterapkan, tapi evaluasinya menggunakan UN berarti ada inkonsistensi," kata Darmaningtyas.
Para pejabat Kemendikbud pun dengan penuh rasa percaya diri menyatakan bahwa kurikulum 2013 hanya meliputi lima persen di SD dan tujuh persen di SMP sebagai penerapan bukan ujicoba.
"Bagaimana mungkin tidak dibilang ujicoba, sementara telah terjadi pengurangan yang begitu drastis, dari semula 132 ribu sekolah menjadi hanya 6.400-an dari semula 20 juta siswa menjadi hanya 1.600 siswa. Masa sih para profesor di Kemendikbud masih menganggap ini bukan sampel? Kenapa harus malu dengan ujicoba sehingga ngotot dengan penerapan?" kritik Retno Listyarti, Sekretaris Jenderal FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia).
Kurikulum 2013 juga menuai banyak protes dari orangtua murid karena menghapuskan mata pelajaran Bahasa Inggris dari sekolah dasar.
Lita Anggraeni, pegawai negeri sipil di Jakarta menyayangkan penghapusan Bahasa Inggris. Ia menganggap anak-anak sudah bisa dan jadi satu kemunduran jika dihapuskan. Apalagi ia menambahkan bahwa pengetahuan umum sumbernya berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
Sementara Manigor, bapak dua anak warga Kecamatan Air Molek, Riau, dengan tegas menolak karena jika tidak dibiasakan dari kecil bagamana anak-anak bisa bo international.
Namun di sisi lain pakar sosio-linguistik dari Universitas Gajah Mada, Kunjana Rahardi, menyetujui rencana pemerintah itu. Menurutnya pengenalan bahasa asing yang terlalu dini berdampak buruk pada penguasaan bahasa anak. Baginya anak-anak perlu menguasai bahasa ibu dengan matang terlebih dulu sebelum belajar bahasa kedua dan ketiga. Dengan begitu Bahasa Indonesia-nya akan lebih tertata rapih dan tak melupakan bahasa daerahnya.
Sebagai salah satu elemen utama dalam dunia pendidikan, guru pun punya pendapat sendiri dari sudut pandangnya. Ida, guru kelas I SD di Jepara yang sudah mendapat pelatihan selama lima hari di Solo dan mulai menerapkan kurikulum 2013 sejak kemarin memberikan komentarnya,
"Kurikulum yang baru ini bagus untuk membentuk kreativitas anak dan melatih keberanian mereka. Penilaian juga dilihat dari sikap, perilaku, dan keaktivan di kelas. Jadi guru harus mengamati murid-muridnya.
"Tapi jadi sulit kalau muridnya banyak. Di kelas saya mengajar sekitar 40-an. Idealnya, jika melihat video yang diputar waktu pelatihan itu muridnya enggak sampai 20 orang." jelasnya lewat sambungan telepon, Selasa (16/7) siang.
Pro dan kontra memang selalu ada. Kurikulum 2013 pun sudah mulai diterapkan, terlepas ada yang melihatnya sebagai sebuah uji coba. Akankah produk baru ini berhasil? Atau berakhir usang sebagai satu lagi kegagalan pemerintah menyusun sistem pendidikan yang tepat?

http://www.beritasatu.com/pendidikan/126184-pro-dan-kontra-kurikulum-2013.html


Apa Sih Sebenarnya Tentang Kurikulum 2013 ???


KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013

Apa Sih Sebenarnya Arti Pendidikan ???

Khususnya untuk kalian yang berkecimbung dalam dunia pendidikan kalian wajib mengenal yang namanya yang pendidikan . Ada pepatah bijak " Tak kenal maka tak sayang" . Kenallah dulu pendidikan secara mendalam , maka kau akan lebih bisa menguasai hati dan bekerja dengan hati yang tulus ikhlas . 

Yuk kita kenal pendidikan lebih dekat :) 

Definisi Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan , keterampilan , dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian . Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

Filosofi Pendidikan

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal.Seperti kata Mark Twain , "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya"
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

Fungsi Pendidikan

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  • Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan pretise , privilese , dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe , ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.